Pages

Senin, 21 Maret 2011

Berita terbaru tentang Jepang


Saya baca di detik news mengenai Jepang...
sungguh prihatin.
Yogyakarta
- Rusaknya reaktor nuklir di Fukushima Jepang pasca gempa dan tsunami, sudah sangat mengkhawatirkan. Ancaman radiasi sudah dalam tingkat yang sangat berbahaya, apalagi jika reaktor meledak.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Prof Dr Tumiran mengatakan panas tinggi mengakibatkan ledakan hidrogen sehingga terjadi bocoran radiasi partikel mencapai 400 milli sieverts per jam. Dalam kondisi normal seharusnya angka radiasi yang muncul adalah 3,6 milli sieverts per tahun.

"Angka itu merupakan jumlah yang sangat besar dan langka terjadi. Dalam angka 100 milli sieverts saja itu sudah sangat mengganggu kesehatan. Apalagi jika sampai 400 per jam. Bisa dibayangkan jumlahnya dalam satu tahun," kata Tumiran kepada wartawan di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (16/3/2011).

Dia mengatakan efek radiasi yang ditimbulkan bisa berdampak cukup serius bagi kesehatan manusia ketika paparannya cukup lama. Saat menembus tubuh maka radiasi akan mengionisasi sel tubuh yang paling lemah seperti organ reproduksi, otak dan sel darah.

"Ionisasi atau pembelahan liar sel tubuh bisa mengakibatkan kerusakan jaringan sel. Pembelahan liar juga menyebabkan penyakit kanker maupun gangguan keturunan akibat rusaknya DNA," ungkap Dekan Fakultas Teknik UGM itu.

Dia mengatakan equivalen panas yang dihasilkan sangat tergantung dengan sisa bahan bakar yang masih ada di reaktor. Kondisi paparan radiasi di Tokyo telah mencapai 0,46 mili sieverts. Sementara dalam keadaan normal hanya sekitar 0,16 mili sieverts.

"Pemerintah Jepang saat ini berusaha jangan sampai reaktor meledak. Jika meledak, berarti bencana bagi Jepang dan negara sekitar. Kandungan uranium yang besar dari hasil ledakan bisa menguap kemana-mana melalui udara dalam bentuk gelombang," katanya.

Menurutnya kondisi yang harus dihindari dalam kerusakan reaktor nuklir adalah kemungkinan ledakan akibat panas tinggi. Gempa dan tsunami telah menjadikan fasilitas listrik dan pompa pendingin tidak berfungsi. Bahkan penyimpan bahan bakar diesel juga tersapu tsunami.

"Meski 6 unit reaktor di Fukushima dalam kondisi shut down dan tidak beroperasi, tapi di dalam reaktor masih ada sisa energi sekitar 7 persen sehingga masih ada panas. Inilah yang harus diwaspadai dan pemerintah Jepang saat ini tengah berusaha keras untuk melakukan pendinginan," ungkap guru besar teknik elektro UGM itu.


Ayo teman-teman... saya sngt menghimbau utk semuanya kita beri dukungan doa utk Jepang. pasti ada miracle... !!!
Sbg sesama manusia saya jg sgt terpukul dg byknya korban jiwa yg meninggal di Jepang.
Nah sekarang.... biarlah nuklir itu tdk meledak! huhu, kasihan.... :'(

Tidak ada komentar:

Senin, 21 Maret 2011

Berita terbaru tentang Jepang


Saya baca di detik news mengenai Jepang...
sungguh prihatin.
Yogyakarta
- Rusaknya reaktor nuklir di Fukushima Jepang pasca gempa dan tsunami, sudah sangat mengkhawatirkan. Ancaman radiasi sudah dalam tingkat yang sangat berbahaya, apalagi jika reaktor meledak.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Prof Dr Tumiran mengatakan panas tinggi mengakibatkan ledakan hidrogen sehingga terjadi bocoran radiasi partikel mencapai 400 milli sieverts per jam. Dalam kondisi normal seharusnya angka radiasi yang muncul adalah 3,6 milli sieverts per tahun.

"Angka itu merupakan jumlah yang sangat besar dan langka terjadi. Dalam angka 100 milli sieverts saja itu sudah sangat mengganggu kesehatan. Apalagi jika sampai 400 per jam. Bisa dibayangkan jumlahnya dalam satu tahun," kata Tumiran kepada wartawan di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (16/3/2011).

Dia mengatakan efek radiasi yang ditimbulkan bisa berdampak cukup serius bagi kesehatan manusia ketika paparannya cukup lama. Saat menembus tubuh maka radiasi akan mengionisasi sel tubuh yang paling lemah seperti organ reproduksi, otak dan sel darah.

"Ionisasi atau pembelahan liar sel tubuh bisa mengakibatkan kerusakan jaringan sel. Pembelahan liar juga menyebabkan penyakit kanker maupun gangguan keturunan akibat rusaknya DNA," ungkap Dekan Fakultas Teknik UGM itu.

Dia mengatakan equivalen panas yang dihasilkan sangat tergantung dengan sisa bahan bakar yang masih ada di reaktor. Kondisi paparan radiasi di Tokyo telah mencapai 0,46 mili sieverts. Sementara dalam keadaan normal hanya sekitar 0,16 mili sieverts.

"Pemerintah Jepang saat ini berusaha jangan sampai reaktor meledak. Jika meledak, berarti bencana bagi Jepang dan negara sekitar. Kandungan uranium yang besar dari hasil ledakan bisa menguap kemana-mana melalui udara dalam bentuk gelombang," katanya.

Menurutnya kondisi yang harus dihindari dalam kerusakan reaktor nuklir adalah kemungkinan ledakan akibat panas tinggi. Gempa dan tsunami telah menjadikan fasilitas listrik dan pompa pendingin tidak berfungsi. Bahkan penyimpan bahan bakar diesel juga tersapu tsunami.

"Meski 6 unit reaktor di Fukushima dalam kondisi shut down dan tidak beroperasi, tapi di dalam reaktor masih ada sisa energi sekitar 7 persen sehingga masih ada panas. Inilah yang harus diwaspadai dan pemerintah Jepang saat ini tengah berusaha keras untuk melakukan pendinginan," ungkap guru besar teknik elektro UGM itu.


Ayo teman-teman... saya sngt menghimbau utk semuanya kita beri dukungan doa utk Jepang. pasti ada miracle... !!!
Sbg sesama manusia saya jg sgt terpukul dg byknya korban jiwa yg meninggal di Jepang.
Nah sekarang.... biarlah nuklir itu tdk meledak! huhu, kasihan.... :'(

Tidak ada komentar: