Pages

Selasa, 08 November 2011

APAKAH ITU GENIUS LEARNING???


Upaya melakukan proses belajar mengajar fisika dengan baik perlu dikembangkan mengenai hal-hal yang menyangkut siswa, guru, sarana, strategi pembelajaran serta lingkungan yang kondusif. Penyelenggaraan proses belajar fisika di kelas harus dikemas sedemikian rupa sehingga benar-benar menyenangkan, bermakna dan terhindar dari miskonsepsi dan miskomunikasi. Salah satu pendekatan yang sesuai dengan tuntutan di atas adalah pembelajaran dengan pendekatan Genius Learning Strategy (GLS). Seperti telah diungkapkan sebelumnya Genius Learning Strategy adalah suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran (Gunawan, 2003 :2).

Penerapan Genius Learning Strategy, berangkat dari keyakinan dan pengharapan bahwa setiap anak didik yang dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar, dapat mencapai hasil maksimal. Secara ringkas proses pembelajaran Genius Learning Strategy dapat digambarkan sebagai Lingkaran Sukses Genius Learning Strategy
Inti dari Genius Learning adalah strategi pembelajaran yang membangun dan mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif yang merupakan tahap pertama dari pendekatan pembelajaran ini. Seorang guru harus bisa menciptakan lingkungan kondusif sebelum pembelajaran dimulai. Penciptaan ini dapat dilakukan mulai dari pengaturan tempat duduk, setting ruangan, ventilasi udara sampai dengan bagaimana siswa dapat leluasa untuk mengamati hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran.

Tahap kedua dari GLS adalah guru harus bisa membawa siswa benar-benar terhindar dari beban pikiran dari rumah yang sulit untuk dilupakan sehingga konsentrasi belajarnya tidak bisa terfokus dengan yang dihadapinya. Selain itu dari materi perlu dijelaskan apa yang akan dapat dimanfaatkan oleh murid dari informasi yang akan dipelajari. Guru juga berkewajiban menghubungkan materi terdahulu dengan materi yang akan diajarkan serta aplikasi materi yang dapat dikembangan. Siswa harus dibuat merasa bahawa materi saat ini adalah kelanjutan dari materi yang lalu sehingga alur berfikir siswa menjadi terarah.
Tahap ketiga, guru harus memberikan gambaran besar (big picture) dari keseluruhan materi. Hal ini dapat membantu siswa membayangkan apa yang akan dipelajari memikirkan manfaat bagi dirinya serta penerapan dalam kehidupannya, sehingga pikiran siswa akan lebih kongkrit. Penjelasan mengenai gambaran besar ini dibuat agar pemikiran siswa menjadi terpola sehingga tahapan-tahapan yang akan dijalani dalam pembelajaran dalam rangka menguasai konsep menjadi jelas baginya. Gamabaran besar juga dapat memberikan penyebaran konsep beserta pengembangannya sehingga menjadi motivasi tersendiri bagi siswa.

Tahap selanjutnya dalam GLS mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai harus dirumuskan secara jelas dan disampaikan kepada siswa. Setelah tujuan disepakati maka tahap berikutnya adalah pemasukan informasi berupa materi pelajaran atau informasi lain disampaikan secara jelas dengan mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Seorang guru harus mampu melayani siswanya apapun gaya belajar yang digunakan atau dimiliki oleh siswa. Proses pemasukan informasi harus dikemas sedemikian rupa dapat menarik, terkesan sehingga memori jangka panjang dapat diakses.

Kadang kita terjebak pada suatu keadaan seolah-olah setelah proses pembelajaran selesai siswa terlihat sudah menguasai materi. Tanpa kita sadari sebenarnya pemasukan informasi masih bersifat pasif. Siswa belum merasa menguasai materi (informasi) yang disampaikan guru karena proses penyampaian berlangsung satu arah yaitu dari guru ke siswa. Pada keadaan ini perlu tahap aktivasi untuk meyakinkan kepada siswa bahwa mereka telah benar-benar menguasai materi. Tahap ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempelajari kembali konsep-konsep yang telah didapatkannya dengan bantuan teman.
Tahap berikutnya adalah demonstrasi, istilah demonstrasi dalam Genius Learning Strategy sedikit berbeda dengan istilah demonstrasi yang sering dilakukan dalam pembelajaran IPA pada umumnya dan Fisika pada khususnya. Demonstrasi disini yaitu tertuju pada proses pengujian. Tahap terakhir dari Genius Learning Strategi adalah pengulangan dan penjangkaran terhadap materi yang baru saja dipelajari sekaligus menarik kesimpulan. ..................... dst.
Agus Maryanto. 2008. Penigkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VII-7 SMP Negeri 6 Malang Tahun Pelajaran 2008-2009 Melalui Penerapan Genius Learning Strategy

Tidak ada komentar:

Selasa, 08 November 2011

APAKAH ITU GENIUS LEARNING???


Upaya melakukan proses belajar mengajar fisika dengan baik perlu dikembangkan mengenai hal-hal yang menyangkut siswa, guru, sarana, strategi pembelajaran serta lingkungan yang kondusif. Penyelenggaraan proses belajar fisika di kelas harus dikemas sedemikian rupa sehingga benar-benar menyenangkan, bermakna dan terhindar dari miskonsepsi dan miskomunikasi. Salah satu pendekatan yang sesuai dengan tuntutan di atas adalah pembelajaran dengan pendekatan Genius Learning Strategy (GLS). Seperti telah diungkapkan sebelumnya Genius Learning Strategy adalah suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran (Gunawan, 2003 :2).

Penerapan Genius Learning Strategy, berangkat dari keyakinan dan pengharapan bahwa setiap anak didik yang dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar, dapat mencapai hasil maksimal. Secara ringkas proses pembelajaran Genius Learning Strategy dapat digambarkan sebagai Lingkaran Sukses Genius Learning Strategy
Inti dari Genius Learning adalah strategi pembelajaran yang membangun dan mengembangkan lingkungan pembelajaran yang positif dan kondusif yang merupakan tahap pertama dari pendekatan pembelajaran ini. Seorang guru harus bisa menciptakan lingkungan kondusif sebelum pembelajaran dimulai. Penciptaan ini dapat dilakukan mulai dari pengaturan tempat duduk, setting ruangan, ventilasi udara sampai dengan bagaimana siswa dapat leluasa untuk mengamati hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran.

Tahap kedua dari GLS adalah guru harus bisa membawa siswa benar-benar terhindar dari beban pikiran dari rumah yang sulit untuk dilupakan sehingga konsentrasi belajarnya tidak bisa terfokus dengan yang dihadapinya. Selain itu dari materi perlu dijelaskan apa yang akan dapat dimanfaatkan oleh murid dari informasi yang akan dipelajari. Guru juga berkewajiban menghubungkan materi terdahulu dengan materi yang akan diajarkan serta aplikasi materi yang dapat dikembangan. Siswa harus dibuat merasa bahawa materi saat ini adalah kelanjutan dari materi yang lalu sehingga alur berfikir siswa menjadi terarah.
Tahap ketiga, guru harus memberikan gambaran besar (big picture) dari keseluruhan materi. Hal ini dapat membantu siswa membayangkan apa yang akan dipelajari memikirkan manfaat bagi dirinya serta penerapan dalam kehidupannya, sehingga pikiran siswa akan lebih kongkrit. Penjelasan mengenai gambaran besar ini dibuat agar pemikiran siswa menjadi terpola sehingga tahapan-tahapan yang akan dijalani dalam pembelajaran dalam rangka menguasai konsep menjadi jelas baginya. Gamabaran besar juga dapat memberikan penyebaran konsep beserta pengembangannya sehingga menjadi motivasi tersendiri bagi siswa.

Tahap selanjutnya dalam GLS mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai harus dirumuskan secara jelas dan disampaikan kepada siswa. Setelah tujuan disepakati maka tahap berikutnya adalah pemasukan informasi berupa materi pelajaran atau informasi lain disampaikan secara jelas dengan mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Seorang guru harus mampu melayani siswanya apapun gaya belajar yang digunakan atau dimiliki oleh siswa. Proses pemasukan informasi harus dikemas sedemikian rupa dapat menarik, terkesan sehingga memori jangka panjang dapat diakses.

Kadang kita terjebak pada suatu keadaan seolah-olah setelah proses pembelajaran selesai siswa terlihat sudah menguasai materi. Tanpa kita sadari sebenarnya pemasukan informasi masih bersifat pasif. Siswa belum merasa menguasai materi (informasi) yang disampaikan guru karena proses penyampaian berlangsung satu arah yaitu dari guru ke siswa. Pada keadaan ini perlu tahap aktivasi untuk meyakinkan kepada siswa bahwa mereka telah benar-benar menguasai materi. Tahap ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempelajari kembali konsep-konsep yang telah didapatkannya dengan bantuan teman.
Tahap berikutnya adalah demonstrasi, istilah demonstrasi dalam Genius Learning Strategy sedikit berbeda dengan istilah demonstrasi yang sering dilakukan dalam pembelajaran IPA pada umumnya dan Fisika pada khususnya. Demonstrasi disini yaitu tertuju pada proses pengujian. Tahap terakhir dari Genius Learning Strategi adalah pengulangan dan penjangkaran terhadap materi yang baru saja dipelajari sekaligus menarik kesimpulan. ..................... dst.
Agus Maryanto. 2008. Penigkatan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VII-7 SMP Negeri 6 Malang Tahun Pelajaran 2008-2009 Melalui Penerapan Genius Learning Strategy

Tidak ada komentar: