Pages

Selasa, 22 Maret 2011

Media Pembelajaran Matematika :)

1. Media pembelajaran matematika berfungsi untuk membantu sajian materi, meningkatkan motivasi belajar, memudahkan pemahaman, dan mengkonkritkan konsep.

a. Jelaskan pengertian media pembelajaran matematika dan persyaratannya

b. Mengapa dalam pembelajaran matematika perlu digunakan media?

c. Jelaskan makna keempat fungsi penggunaan media di atas dan berikan contohnya

d. Bagaimana jika media yang digunakan hanya sebagian fungsi yang muncul?

e. Bagaimana merancang dan membuat media pembelajaran matematika agar keempat fungsi tersebut di atas muncul?

Jawab :

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6) .

Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.

Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian media yaitu

1) Orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3)

2) Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)

3) Komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142)

4) Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002:6)

5) Alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.

Pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat :

(a) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

(b) ketersediaan bahan media,

(c) biaya pengadaan, dan

(d) kualitas atau mutu teknik.

Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah (1) harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa, (2) pemilihan media harus secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (3) tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu, (4) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar, (5) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing media, dan (6) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.

Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain (1) sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran, (2) pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan, (3) pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat

Menurut E. T. Ruseffendi beberapa persyaratan media pembelajaran matematika, diantaranya adalah :

1) tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat),

2) bentuk dan warnanya menarik,

3) sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit),

4) ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak,

5) dapat menyajikan konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambar atau diagram,

6) sesuai dengan konsep pada matematika,

7) dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya (mempersulit pemahaman matematika),

8) peragaan itu agar menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi siswa,

9) bila kita mengharapkan agar siswa itu aktif (sendiri atau berkelompok) alat peraga itu dapat dimanipulasikan, yaitu dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot (diambil dari sussunannya), dan

10) bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah (1) media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar), (2) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media pembelajaran, (3) pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (4) pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.

b. Mengapa perlu menggunakan media

Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran membaca puisi. Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah (1) agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna, (2) untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik, (3) untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik, (4) untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik, (5) untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik. Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi, (2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan (4) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah (1) efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, (2) meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) variasi metode pembelajaran, dan (4) peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Makna empat fungsi media

a) Berfungsi untuk membantu sajian materi

Dengan media pembelajaran matematika pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan dan materi matematika yang menjadi prasyarat yang menunjang materi lainnya akan mengendap, melekat dan dipahami siswa sehingga ketika memasuki materi pokok materi prasyarat tidak perlu diulang untuk diajarkan. Misalnya : materi persamaan, jika menggunakan alat peraga mereka akan lebih antusias dalam belajar, yang mengakibatkan pemahaman siswa akan melekat, sehingga ketika memasuki materi pertidaksamaan materi tentang persamaan tidak usah diajarkan kembali hanya diriview saja.

b) Berfungsi untuk meningkatkan motivasi belajar

Media pembelajaran matematika dapat mendorong keinginan siswa untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik, sehingga memotivasi siswa dan partisipasi siswa dominan. Contoh : dengan menggunakan media flash sajian materi lebih menarik serta antusias siswa dalam belajar meningkat, rasa kantuk pun akan terkalahkan, karena gambar, suara dan video akan lebih menarik untuk mereka.

c) Berfungsi untuk memudahkan pemahaman

Artinya dengan alat pembelajaran matematika siswa diharuskan berpartisipasi lebih aktif, mereka tidak hanya melihat, mendengar, dan memperhatikan saja, tetapi mereka juga harus melakukan/latihan, sehingga pembelajaran minds on dan hands on bisa tercapai, konsep dibangun oleh siswa sendiri. Contohnya : dalam metode eliminasi, apabila disajikan dalam alat peraga maka tiap langkah yang harus dilakukan tidak dihapal oleh siswa tetapi dipahami, mereka membangun konsep sendiri dan mereka tahu alasan melakukan tiap langkah tersebut.

d) Berfungsi untuk mengkonkritkan konsep

Dengan alat pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak disajikan kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : dalam satuan matematika, misalnya 1000 cm3 = 1 liter, kita gunakan pendekatan dengan menghitung volume kubus yang rusuknya 10 cm, setelah diperoleh volumenya, kemudian kita masukan air kedalam kubus dengan rusuk 10cm tersebut, air yang tertampung akan sebanyak 1 liter, jadi 1 liter = 1000cm3.

d. Jika media yang digunakan hanya sebagian fungsi yang muncul maka telah terjadi kesalahan perencanaan yang diakibatkan karna ada beberapa syarat yang tidak dipenuhi, karna persyaratan media dan fungsi media sangat berkaitan erat satu sama lainnya. dan jika hanya sebagian fungsi yang muncul ini artinya siswa tidak akan merasakan makna dan faedah dari adanya penggunaan media pembelajaran.

e. Cara merancang dan membuat media pembelajaran matematika agar keempat fungsi muncul

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan alat peraga, yaitu :

Tujuan (objektif) : tujuan yang akan dicapai sangat mempengaruhi kriteria pemilihan alat peraga yang tepat, sehingga harus jelas apa tujuan yang harus dicapai.

Materi pembelajaran : setiap materi memiliki silabus, SK dan KD yang berbeda-beda sehingga akan mempengaruhi pembuatan alat peraga, serta harus memperhatikan materi prasyarat yang mendukung materi tersebut, dan perlu diingat tidak semua materi ada alat peraganya.

Strategi belajar mengajar : alat peraga yang dipilih harus disesuaikan dengan metoda pembelajaran yang akan digunakan.

Kondisi : kondisi yang harus diperhatikan yaitu ruangan/kelas, banyaknya siswa, posisi tempat duduk siswa, sehingga ada penggunaan media klasikal ada pula yang setiap siswa menggunakan satu alat peraga, jangan sampai penggunaan media malah menghambat pembelajaran.

Siswa : alat peraga yang digunakan sebaiknya menarik perhatian siswa, sesuai dengan kesenangan siswa pada umumnya, penggunaan alat peraga dilakukan jika siswa itu memerlukannya untuk memahami sesuatu, bila siswa tersebut tidak memerlukan alat peraga maka penggunaan alat peraga akan percuma.

2. Media pembelajaran yang telah Anda buat adalah media manual dan Microsoft Power Point / Macro Media Flash. Ketiga jenis media tersebut mempunyai karakteristik masing-masing

a. Sebutkan karakteristik dari masing-masing jenis media tersebut ditinjau dari fungsinya

b. Sebutkan ketiga media yang telah anda buat, bagaimana proses pembuatannya dan penggunaannya

c. Pada waktu ditampilkan dalam kelas, apakah media yang anda buat telah memenuhi keempat fungsi media tersebut, jika ada kekurangan bagaimana perbaikannya dan jika ada kelebihan sebutkan

Jawab :

a. Karakteristik dari masing-masing media ditinjau dari fungsinya

v Karakteristik media manual

- penyampaian pesan lewat simbul-simbul visual

- melibatkan rangsangan indera penglihatan

- bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu

- dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja

- merupakan ringkasan visual suatu proses,

- mengandung pesan yang bersifat interpretatif.

v Karakteristik media elektronik (microsoft power point/macro media flash)

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.

Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.

Beberapa kelebihan menggunakan Power Point sebagai media antara lain :
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.
b. Lebih merangsang peserta didik untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-uang
f. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket / Flashdisk), sehingga praktis untuk di bawa kemana-mana.

b. Media yang dibuat

Ø Media Elektronik (Microsoft Power Point) dengan materi Program Linear

Cara pembuatannya:

1. Mempelajari dan merangkum materi Program Linear

2. Tandai poin-poin utama dan penting yang akan dimasukkan dalam microsoft power point

3. Pilih slaid untuk membuat judul

4. Buat slide untuk mencantumkan SK, KD, Manfaat serta Peta Konsep

5. Tuliskan materi Program Linear dimulai dari ilustrasi terlebih dahulu mengenai aplikasi Program Linear sehari-hari, kemudian ke contoh sederhana yang diakhiri dengan kesimpulan mengenai konsep yang dibahas dalam Program Linear. Kemudian tuliskan mengenai langkah-langkah dalam menentukan daerah himpunan penyelesaian dari suatu pertidaksamaan. Isi dari masing-masing slide tidak berupa dalam kalimat panjang namun dalam bentuk simbol matematika, gambar/ ilustrasi, dan kata-kata kuncinya saja.

6. Agar media lebih menarik, maka dapat dipakai huruf-huruf berwarna (disesuaikan kontras/ tidaknya), gambar yang mendukung, animasi yang sesuai, dan background yang tidak terlalu mencolok

7. Slide-slide yang sudah dibuat di-save

Cara penggunaan :

1. Komputer dinyalakan, buka file Microsoft Power Point mengenai Program Linear yang sudah dibuat, kemudian tampilkan di depan kelas dengan bantuan LCD

2. Pilih menu slide show atau f5

Ø Media Manual Kelompok

Ø Media Manual Individu

Cara pembuatan :

1. Potonglah triplek dengan ukuran 90 cm x 95 cm

2. Potonglah seng dengan ukuran 60 cm x 80 cm

3. Tempelkan seng di ujung kiri tripek dengan menggunakan lem fox

4. Tempelkan banner yang sudah bergambar desain diagram cartesius di atas seluruh triplek dengan menggunakan lem fox

5. Potonglah tabung kayu (diameter 9 mm) dengan panjang 55 cm lalu lapisi dengan spotlight merah.

6. Buatlah 2 segitiga kecil dari duplek sebagai ujung panah, lapisi dengan spotlight merah. Tempelkan masing-masing segitiga ini di kedua ujung tabung kayu.

7. Tempelkan magnet di dua ujung tabung kayu menggunakan lem fox

8. Buatlah huruf-huruf seperti (x1,y1), (x2, y2), (x1’,y1’), (x2’, y2’), (0, b) dan m di atas spotlight merah, gunting lalu tempelkan di 6 duplek kotak bersesuaian yang sudah dilapisi spotlight kuning.

9. Tempelkan magnet di belakang masing-masing duplek yang sudah ditempel huruf-huruf

10. Potong kayu dengan diamter 6 mm untuk dudukan tripel agar tidak jatuh, dengan tinggi kayu tersebut ¾ dari triplek. Cat dudukan tersebut dengan warna biru

11. Pasang dudukan tersebut di belakang triplek dengan menggunakan engsel, mur dan baut

12. Buatlah balok tanpa tutup (dengan ukuran ) dari duplek sebagai tempat menyimpan barang-barang peraga. Lapisi balok itu dengan spotlight kuning

grafik gradien 2.jpg

Cara penggunaan :

1. Untuk menjelaskan mengenai persamaan garis lurus, gunakan garis lurus yang sudah dibuat dari tabung lingkaran. Tempelkan secara sembarang di diagram cartesius (memotong sumbu x dan sumbu y) kemudian jelaskan mengenai konsep persamaan garis lurus y = mx+c

2. Gunakan garis lurus yang sudah dibuat dari tabung lingkaran. Tempelkan melewati tepat di titik O (0,0) di diagram cartesius kemudian jelaskan mengenai konsep persamaan garis lurus y = mx

3. Untuk menjelaskan mengenai konsep gradien, tempelkan garis lurus yang sudah dibuat dari tabung kayu, kemudian jelaskan bahwa gradien adalah perubahan tegak dibagi dengan perubahan mendatar

3. Media pembelajaran matematika yang paling sering digunakan oleh guru Matematika masa kini adalah Lembar Kerja/ Kegiatan Siswa (LKS)

a. Menurut Anda mengapa LKS yang sering digunakan?

b. Bagaimana kalau LKS yang dibuat guru ternyata hanya berisi soal latihan, bukan bahan belajar siswa beraktifitas untuk mengkonstruksi pemahaman materi sajian

c. Buatlah LKS untuk pembelajaran nilai sinus sudut istimewa di keempat kuadran

Jawab :

1. Alasan mengapa LKS sering digunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan ada yang menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran matematika. Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. LKS merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grafis sebagai media visual untuk menarik perhatian peserta didik.

Tujuan Penggunaan LKS :

1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.

2. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.

3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.

Manfaat Penggunaan LKS

1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.

3. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan

proses.

4. Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.

5. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari

melalui kegiatan belajar.

6. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. (Suyitno, 1997:40).

2. Bagaimana kalau LKS yang dibuat guru ternyata hanya berisi soal latihan, bukan bahan belajar siswa

Sebagian besar buku LKS hanya menyajikan rangkuman materi yang berupa poin-poin penting saja, bukan suatu bacaan yang lengkap. Dengan model ini, siswa diibaratkan hanya dijejali dengan fakta dan informasi saja, tanpa diberi kesempatan untuk mengevaluasi dan menyimpulkan sendiri materi pelajaran tersebut. Model rangkuman seperti ini mungkin saja baik bagi siswa yang sudah terlebih dulu membaca materi pelajaran yang ada di dalam buku teks. Akan tetapi, masalahnya adalah bahwa banyak sekolah - terutama sekolah negeri - yang menjadikan LKS ini sebagai satu-satunya buku pelajaran. Dengan demikian, melalui bacaan yang berupa rangkuman materi tersebut dalam LKS tersebut, kesempatan siswa untuk membaca kritis tidak tersedia. Bacaan-bacaan seperti itu hanya mengajarkan kepada siswa untuk menghafalkan fakta-fakta yang ada tanpa memberikan kesempatan untuk memikirkannya lebih jauh. Kondisi ini mirip dengan apa yang dituliskan oleh Raths dkk pada tahun 1967 yang menyatakan bahwa “…memorizati on, drill, homework, and the quiet classroom were rewarded, while “…inquiry, reflection and the consideration of alternatives were frowned upon” (Carr, 1990). Kemudian bagaimana dengan model soal pilihan ganda yang terdapat dalam buku LKS tersebut? Pada tahun 1991 badan American Education Reform menyatakan bahwa soal-soal pilihan ganda tidak dapat digunakan untuk mnguji kemampuan berpikir tingkat tinggi, kemampuan problem solving, kreativitas, dan sikap inisiatif. Jenis soal pilihan ganda hanya dapat melatih kemampuan berpikir tingkat rendah seperti menghafal (Lynn, et al, 1991).

Solusi :

1. guru mengajak siswa untuk mendiskusikan rangkuman materi yang disajikan dengan anak, dan memperkaya wawasan siswa dengan pendapat-pendapat siswa. Dalam kaitannya dengan soal-soal pilihan ganda yang diberikan, sebaiknya dibahas di dalam kelas secara bersama-sama, dan dikembangkan kebiasaan mengemukakan alasan (reasoning) kenapa siswa menjawab pilihan jawaban tertentu. Jadi, soal-soal pilihan ganda dalam LKS tersebut bukan digunakan sebagai bentuk tugas, melainkan sebagai sarana memahami materi pelajaran.

2. Buku-buku LKS tersebut diperbaiki dan dikembalikan lagi kepada peran yang sebenarnya, yaitu sebagai lembar kerja siswa, yang merupakan pendamping dari buku teks pelajaran. Dalam buku LKS tersebut tidak perlu terdapat rangkuman materi pelajaran karena materi pelajaran sudah ada di buku teks, soal-soalnya bukan merupakan soal pilihan ganda, tetapi soal-soal yang mengembangkan ketrampilan berpikir kritis dan kreatif.

1 komentar:

Dwi_2969 mengatakan...

ijin share ya mbak..blognya bgs n brmanfaat...

Selasa, 22 Maret 2011

Media Pembelajaran Matematika :)

1. Media pembelajaran matematika berfungsi untuk membantu sajian materi, meningkatkan motivasi belajar, memudahkan pemahaman, dan mengkonkritkan konsep.

a. Jelaskan pengertian media pembelajaran matematika dan persyaratannya

b. Mengapa dalam pembelajaran matematika perlu digunakan media?

c. Jelaskan makna keempat fungsi penggunaan media di atas dan berikan contohnya

d. Bagaimana jika media yang digunakan hanya sebagian fungsi yang muncul?

e. Bagaimana merancang dan membuat media pembelajaran matematika agar keempat fungsi tersebut di atas muncul?

Jawab :

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6) .

Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.

Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian media yaitu

1) Orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3)

2) Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)

3) Komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142)

4) Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002:6)

5) Alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.

Pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat :

(a) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

(b) ketersediaan bahan media,

(c) biaya pengadaan, dan

(d) kualitas atau mutu teknik.

Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah (1) harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa, (2) pemilihan media harus secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (3) tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu, (4) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar, (5) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing media, dan (6) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.

Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain (1) sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran, (2) pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan, (3) pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat

Menurut E. T. Ruseffendi beberapa persyaratan media pembelajaran matematika, diantaranya adalah :

1) tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat),

2) bentuk dan warnanya menarik,

3) sederhana dan mudah dikelola (tidak rumit),

4) ukurannya sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak,

5) dapat menyajikan konsep matematika, baik dalam bentuk real, gambar atau diagram,

6) sesuai dengan konsep pada matematika,

7) dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya (mempersulit pemahaman matematika),

8) peragaan itu agar menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi siswa,

9) bila kita mengharapkan agar siswa itu aktif (sendiri atau berkelompok) alat peraga itu dapat dimanipulasikan, yaitu dapat diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot (diambil dari sussunannya), dan

10) bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah banyak.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah (1) media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar), (2) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media pembelajaran, (3) pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (4) pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.

b. Mengapa perlu menggunakan media

Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran membaca puisi. Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah (1) agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna, (2) untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik, (3) untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik, (4) untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik, (5) untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik. Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi, (2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan (4) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah (1) efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar, (2) meningkatkan motivasi belajar siswa, (3) variasi metode pembelajaran, dan (4) peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Makna empat fungsi media

a) Berfungsi untuk membantu sajian materi

Dengan media pembelajaran matematika pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan dan materi matematika yang menjadi prasyarat yang menunjang materi lainnya akan mengendap, melekat dan dipahami siswa sehingga ketika memasuki materi pokok materi prasyarat tidak perlu diulang untuk diajarkan. Misalnya : materi persamaan, jika menggunakan alat peraga mereka akan lebih antusias dalam belajar, yang mengakibatkan pemahaman siswa akan melekat, sehingga ketika memasuki materi pertidaksamaan materi tentang persamaan tidak usah diajarkan kembali hanya diriview saja.

b) Berfungsi untuk meningkatkan motivasi belajar

Media pembelajaran matematika dapat mendorong keinginan siswa untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik, sehingga memotivasi siswa dan partisipasi siswa dominan. Contoh : dengan menggunakan media flash sajian materi lebih menarik serta antusias siswa dalam belajar meningkat, rasa kantuk pun akan terkalahkan, karena gambar, suara dan video akan lebih menarik untuk mereka.

c) Berfungsi untuk memudahkan pemahaman

Artinya dengan alat pembelajaran matematika siswa diharuskan berpartisipasi lebih aktif, mereka tidak hanya melihat, mendengar, dan memperhatikan saja, tetapi mereka juga harus melakukan/latihan, sehingga pembelajaran minds on dan hands on bisa tercapai, konsep dibangun oleh siswa sendiri. Contohnya : dalam metode eliminasi, apabila disajikan dalam alat peraga maka tiap langkah yang harus dilakukan tidak dihapal oleh siswa tetapi dipahami, mereka membangun konsep sendiri dan mereka tahu alasan melakukan tiap langkah tersebut.

d) Berfungsi untuk mengkonkritkan konsep

Dengan alat pembelajaran matematika, materi matematika yang abstrak disajikan kedalam pendekatan yang lebih konkret, ada visualisasinya, serta manfaat dalam mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : dalam satuan matematika, misalnya 1000 cm3 = 1 liter, kita gunakan pendekatan dengan menghitung volume kubus yang rusuknya 10 cm, setelah diperoleh volumenya, kemudian kita masukan air kedalam kubus dengan rusuk 10cm tersebut, air yang tertampung akan sebanyak 1 liter, jadi 1 liter = 1000cm3.

d. Jika media yang digunakan hanya sebagian fungsi yang muncul maka telah terjadi kesalahan perencanaan yang diakibatkan karna ada beberapa syarat yang tidak dipenuhi, karna persyaratan media dan fungsi media sangat berkaitan erat satu sama lainnya. dan jika hanya sebagian fungsi yang muncul ini artinya siswa tidak akan merasakan makna dan faedah dari adanya penggunaan media pembelajaran.

e. Cara merancang dan membuat media pembelajaran matematika agar keempat fungsi muncul

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan alat peraga, yaitu :

Tujuan (objektif) : tujuan yang akan dicapai sangat mempengaruhi kriteria pemilihan alat peraga yang tepat, sehingga harus jelas apa tujuan yang harus dicapai.

Materi pembelajaran : setiap materi memiliki silabus, SK dan KD yang berbeda-beda sehingga akan mempengaruhi pembuatan alat peraga, serta harus memperhatikan materi prasyarat yang mendukung materi tersebut, dan perlu diingat tidak semua materi ada alat peraganya.

Strategi belajar mengajar : alat peraga yang dipilih harus disesuaikan dengan metoda pembelajaran yang akan digunakan.

Kondisi : kondisi yang harus diperhatikan yaitu ruangan/kelas, banyaknya siswa, posisi tempat duduk siswa, sehingga ada penggunaan media klasikal ada pula yang setiap siswa menggunakan satu alat peraga, jangan sampai penggunaan media malah menghambat pembelajaran.

Siswa : alat peraga yang digunakan sebaiknya menarik perhatian siswa, sesuai dengan kesenangan siswa pada umumnya, penggunaan alat peraga dilakukan jika siswa itu memerlukannya untuk memahami sesuatu, bila siswa tersebut tidak memerlukan alat peraga maka penggunaan alat peraga akan percuma.

2. Media pembelajaran yang telah Anda buat adalah media manual dan Microsoft Power Point / Macro Media Flash. Ketiga jenis media tersebut mempunyai karakteristik masing-masing

a. Sebutkan karakteristik dari masing-masing jenis media tersebut ditinjau dari fungsinya

b. Sebutkan ketiga media yang telah anda buat, bagaimana proses pembuatannya dan penggunaannya

c. Pada waktu ditampilkan dalam kelas, apakah media yang anda buat telah memenuhi keempat fungsi media tersebut, jika ada kekurangan bagaimana perbaikannya dan jika ada kelebihan sebutkan

Jawab :

a. Karakteristik dari masing-masing media ditinjau dari fungsinya

v Karakteristik media manual

- penyampaian pesan lewat simbul-simbul visual

- melibatkan rangsangan indera penglihatan

- bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu

- dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja

- merupakan ringkasan visual suatu proses,

- mengandung pesan yang bersifat interpretatif.

v Karakteristik media elektronik (microsoft power point/macro media flash)

Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.

Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.

Beberapa kelebihan menggunakan Power Point sebagai media antara lain :
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.
b. Lebih merangsang peserta didik untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-uang
f. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket / Flashdisk), sehingga praktis untuk di bawa kemana-mana.

b. Media yang dibuat

Ø Media Elektronik (Microsoft Power Point) dengan materi Program Linear

Cara pembuatannya:

1. Mempelajari dan merangkum materi Program Linear

2. Tandai poin-poin utama dan penting yang akan dimasukkan dalam microsoft power point

3. Pilih slaid untuk membuat judul

4. Buat slide untuk mencantumkan SK, KD, Manfaat serta Peta Konsep

5. Tuliskan materi Program Linear dimulai dari ilustrasi terlebih dahulu mengenai aplikasi Program Linear sehari-hari, kemudian ke contoh sederhana yang diakhiri dengan kesimpulan mengenai konsep yang dibahas dalam Program Linear. Kemudian tuliskan mengenai langkah-langkah dalam menentukan daerah himpunan penyelesaian dari suatu pertidaksamaan. Isi dari masing-masing slide tidak berupa dalam kalimat panjang namun dalam bentuk simbol matematika, gambar/ ilustrasi, dan kata-kata kuncinya saja.

6. Agar media lebih menarik, maka dapat dipakai huruf-huruf berwarna (disesuaikan kontras/ tidaknya), gambar yang mendukung, animasi yang sesuai, dan background yang tidak terlalu mencolok

7. Slide-slide yang sudah dibuat di-save

Cara penggunaan :

1. Komputer dinyalakan, buka file Microsoft Power Point mengenai Program Linear yang sudah dibuat, kemudian tampilkan di depan kelas dengan bantuan LCD

2. Pilih menu slide show atau f5

Ø Media Manual Kelompok

Ø Media Manual Individu

Cara pembuatan :

1. Potonglah triplek dengan ukuran 90 cm x 95 cm

2. Potonglah seng dengan ukuran 60 cm x 80 cm

3. Tempelkan seng di ujung kiri tripek dengan menggunakan lem fox

4. Tempelkan banner yang sudah bergambar desain diagram cartesius di atas seluruh triplek dengan menggunakan lem fox

5. Potonglah tabung kayu (diameter 9 mm) dengan panjang 55 cm lalu lapisi dengan spotlight merah.

6. Buatlah 2 segitiga kecil dari duplek sebagai ujung panah, lapisi dengan spotlight merah. Tempelkan masing-masing segitiga ini di kedua ujung tabung kayu.

7. Tempelkan magnet di dua ujung tabung kayu menggunakan lem fox

8. Buatlah huruf-huruf seperti (x1,y1), (x2, y2), (x1’,y1’), (x2’, y2’), (0, b) dan m di atas spotlight merah, gunting lalu tempelkan di 6 duplek kotak bersesuaian yang sudah dilapisi spotlight kuning.

9. Tempelkan magnet di belakang masing-masing duplek yang sudah ditempel huruf-huruf

10. Potong kayu dengan diamter 6 mm untuk dudukan tripel agar tidak jatuh, dengan tinggi kayu tersebut ¾ dari triplek. Cat dudukan tersebut dengan warna biru

11. Pasang dudukan tersebut di belakang triplek dengan menggunakan engsel, mur dan baut

12. Buatlah balok tanpa tutup (dengan ukuran ) dari duplek sebagai tempat menyimpan barang-barang peraga. Lapisi balok itu dengan spotlight kuning

grafik gradien 2.jpg

Cara penggunaan :

1. Untuk menjelaskan mengenai persamaan garis lurus, gunakan garis lurus yang sudah dibuat dari tabung lingkaran. Tempelkan secara sembarang di diagram cartesius (memotong sumbu x dan sumbu y) kemudian jelaskan mengenai konsep persamaan garis lurus y = mx+c

2. Gunakan garis lurus yang sudah dibuat dari tabung lingkaran. Tempelkan melewati tepat di titik O (0,0) di diagram cartesius kemudian jelaskan mengenai konsep persamaan garis lurus y = mx

3. Untuk menjelaskan mengenai konsep gradien, tempelkan garis lurus yang sudah dibuat dari tabung kayu, kemudian jelaskan bahwa gradien adalah perubahan tegak dibagi dengan perubahan mendatar

3. Media pembelajaran matematika yang paling sering digunakan oleh guru Matematika masa kini adalah Lembar Kerja/ Kegiatan Siswa (LKS)

a. Menurut Anda mengapa LKS yang sering digunakan?

b. Bagaimana kalau LKS yang dibuat guru ternyata hanya berisi soal latihan, bukan bahan belajar siswa beraktifitas untuk mengkonstruksi pemahaman materi sajian

c. Buatlah LKS untuk pembelajaran nilai sinus sudut istimewa di keempat kuadran

Jawab :

1. Alasan mengapa LKS sering digunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan ada yang menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran matematika. Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. LKS merupakan stimulus atau bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grafis sebagai media visual untuk menarik perhatian peserta didik.

Tujuan Penggunaan LKS :

1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh peserta didik.

2. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disajikan.

3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.

Manfaat Penggunaan LKS

1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.

3. Melatih peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan

proses.

4. Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses pembelajaran.

5. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari

melalui kegiatan belajar.

6. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis. (Suyitno, 1997:40).

2. Bagaimana kalau LKS yang dibuat guru ternyata hanya berisi soal latihan, bukan bahan belajar siswa

Sebagian besar buku LKS hanya menyajikan rangkuman materi yang berupa poin-poin penting saja, bukan suatu bacaan yang lengkap. Dengan model ini, siswa diibaratkan hanya dijejali dengan fakta dan informasi saja, tanpa diberi kesempatan untuk mengevaluasi dan menyimpulkan sendiri materi pelajaran tersebut. Model rangkuman seperti ini mungkin saja baik bagi siswa yang sudah terlebih dulu membaca materi pelajaran yang ada di dalam buku teks. Akan tetapi, masalahnya adalah bahwa banyak sekolah - terutama sekolah negeri - yang menjadikan LKS ini sebagai satu-satunya buku pelajaran. Dengan demikian, melalui bacaan yang berupa rangkuman materi tersebut dalam LKS tersebut, kesempatan siswa untuk membaca kritis tidak tersedia. Bacaan-bacaan seperti itu hanya mengajarkan kepada siswa untuk menghafalkan fakta-fakta yang ada tanpa memberikan kesempatan untuk memikirkannya lebih jauh. Kondisi ini mirip dengan apa yang dituliskan oleh Raths dkk pada tahun 1967 yang menyatakan bahwa “…memorizati on, drill, homework, and the quiet classroom were rewarded, while “…inquiry, reflection and the consideration of alternatives were frowned upon” (Carr, 1990). Kemudian bagaimana dengan model soal pilihan ganda yang terdapat dalam buku LKS tersebut? Pada tahun 1991 badan American Education Reform menyatakan bahwa soal-soal pilihan ganda tidak dapat digunakan untuk mnguji kemampuan berpikir tingkat tinggi, kemampuan problem solving, kreativitas, dan sikap inisiatif. Jenis soal pilihan ganda hanya dapat melatih kemampuan berpikir tingkat rendah seperti menghafal (Lynn, et al, 1991).

Solusi :

1. guru mengajak siswa untuk mendiskusikan rangkuman materi yang disajikan dengan anak, dan memperkaya wawasan siswa dengan pendapat-pendapat siswa. Dalam kaitannya dengan soal-soal pilihan ganda yang diberikan, sebaiknya dibahas di dalam kelas secara bersama-sama, dan dikembangkan kebiasaan mengemukakan alasan (reasoning) kenapa siswa menjawab pilihan jawaban tertentu. Jadi, soal-soal pilihan ganda dalam LKS tersebut bukan digunakan sebagai bentuk tugas, melainkan sebagai sarana memahami materi pelajaran.

2. Buku-buku LKS tersebut diperbaiki dan dikembalikan lagi kepada peran yang sebenarnya, yaitu sebagai lembar kerja siswa, yang merupakan pendamping dari buku teks pelajaran. Dalam buku LKS tersebut tidak perlu terdapat rangkuman materi pelajaran karena materi pelajaran sudah ada di buku teks, soal-soalnya bukan merupakan soal pilihan ganda, tetapi soal-soal yang mengembangkan ketrampilan berpikir kritis dan kreatif.

1 komentar:

Dwi_2969 mengatakan...

ijin share ya mbak..blognya bgs n brmanfaat...